REKAYASA
PROSES PANGAN
“Pembuatan Es Krim”
Dita Fitriani
(14106007)
Desi
Puspitasari (14106006)
Fadhilah
Dorian Saputri (14106010)
Syahidah
(14106024)
M.
Zulfikar (14106011)
Andryanto (14106031)
PRODI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS BIOINDUSTRI
UNIVERSITAS TRILOGI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Susu mengandung bermacam - macam unsur dan sebagian besar
terdiri dari zat makanan yang juga diperlukan bagi pertumbuhan bakteri. Oleh
karenanya pertumbuhan bakteri dalam susu sangat cepat, pada suhu yang sesuai.
Jenis - jenis Micrococcus dan Corybacterium sering terdapat
dalam susu yang baru diambil. Pencemaran berikutnya timbul dari sapi, alat-alat
pemerahan yang kurang bersih dan tempat-tempat penyimpanan yang kurang bersih,
debu, udara, lalat dan penanganan oleh manusia (Buckle, et. al., 1987).
Es krim
merupakan produk olahan susu yang dibuat dengan cara membekukan dan mencampur
bahan baku secara bersama-sama . Bahan yang digunakan adalah kombinasi susu
dengan bahan tambahan seperti gula dan madu atau tanpa bahan perasa dan warna ,
dan stabilizer, bahan campuran es krim
disebut ice cream mix (ICM), dengan pencampuran bahan yang tepat dan pengolahan
yang benar maka dapat dihasilkan es krim dengan kualitas baik (Susilorini dan
Sawitri, 2007).
Nilai gizi
es krim sangat tergantung pada nilai gizi bahan baku yang digunakan, untuk
membuat es krim yang memiliki kualitas tinggi bahan bakunya perlu diketahui
dengan pasti, dengan menggunakan susu sebagai bahan utama pembuatan es krim
maka es krim memiliki sumbangan terbesar nilai gizinya. Dibalik kelembutan dan
rasa manisnya, es krim terbukti memiliki beberapa fakta gizi yang tidak
terduga, keunggulan es krim yang didukung oleh bahan utamanya yaitu susu tanpa
lemak dan lemak susu maka es krim hampir sempurna dengan kandungan gizi yang
lengkap (Fitrahdini, 2010).
1.2 Tujuan
Untuk
mengetahui proses pembentukan kristal es pada es krim dan perngaruh kristal es
terhadap waktu pelelehan.
BAB
II
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
Praktikum pembuatan es krim ini dilaksanakan pada
hari Rabu, 1 Juni 2016 pukul 10.00-12.30 WIB di Laboratorium Biokimia Lantai 4
Universitas Trilogi.
2.2 Bahan dan Alat
Bahan-bahan
yang digunakan dalam praktikum pembuatan es krim susu full
krim ini antara
lain : susu skim bubuk, garam, gula, dan bahan penstabil. Peralatan yang digunakan dalam praktikum
pembuatan es krim antara lain termometer, panci, timbangan digital, mixer,
pengaduk, freezer dan wadah.
2.3
Metode Kerja
Formula
es krim instan : Garam 0,1%, Bahan Penstabil 0,7%, full krim 8,34%, skim 8,
34%, gula 15,46%, bahan pengembang (1,25% dari bobot ICM). Adapun formula es
krim full krim ini antara lain : 100 g susu krim, CMC 0,5 g, emulsifier 0,5 g,
skim 1 liter, dan gula 140 gr.
Pembuatan
es krim dimulai dengan pencampuran bahan padat yaitu susu krim, gula pasir,
emulsifier, dan CMC. Selanjutnya dilakukan pencampuran bahan cair berupa susu
krim. Setelah bahan-bahan dicampurkan dan dikombinasikan dengan pemberi rasa (flavor)
yzaitu perisa anggur dilakukan pengadukan hingga merata dilanjutkan
dengan proses pemanasan pada suhu 80oC. Setelah adonan dingin,
mixing selama 10 menit agar terjadi proses homogenasi. Adonan dimasukkan ke
dalam ice maker selama 2 jam. Adonan
dimasukkan kedalam plastik es atau wadah dan di bekukan di freezer selama 1
hari.
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Tabel
1. Formula es krim full krim
Bahan
|
Susu krim
|
CMC
|
Emulsifier
|
Skim
|
Gula
|
Bobot
|
100
g
|
0,515
g
|
1
liter
|
1
liter
|
140
gr.
|
Tabel 2. Bobot Es krim sebelum dan setelah freeze
dalam 100 g sampel
Pegukuran
|
Nilai
|
Bobot
Awal
|
108 g
|
Bobot
akhir
|
60 g
|
Waktu
Pelelehan
|
18 menit 7
detik
|
3.2 Pembahasan
Ice cream merupakan
makanan beku yang dibuat dari produk susu dan dikombinasikan dengan pemberi
rasa (flavor) dan pemanis (sweetener). Ice cream berasal
dari buih setengah beku yang mengandung lemak teremulsi dan udara.
Praktikum
pembuatan es krim ini dilakukan dengan pencampuran bahan 100
g susu krim, CMC 0,5 g, emulsifier 0,5 g, dan gula 140 gr. Selanjutnya
dilakukan pencampuran bahan cair skim 1 liter. Setelah bahan-bahan dicampurkan
dan dikombinasikan
dengan pemberi rasa (flavor) yaitu perisa anggur
dilakukan pengadukan hingga merata dilanjutkan dengan proses pemanasan pada
suhu 80oC (Gambar 1). Setelah adonan dingin, mixing selama 10 menit
agar terjadi proses homogenasi (Gambar 2). Adonan dimasukkan ke dalam ice maker selama 2 jam (Gambar 3).
Adonan dimasukkan kedalam plastik es atau wadah dan di bekukan di freezer
selama 1 hari.
Overrun
pada pembuatan es krim merupakan pengembangan volume yaitu kenaikkan volume
antara sebelum dan sesudah proses pembekuan. Overrun pada es krim berkisar
antara 60-100%. Es krim yang baik secara umum mempunyai overrun 80% dengan
kadar lemak 12-14%. Untuk mengetahui overrun es krim dengan cara mengukur
100 g sebelum dilakukan pembekuan dan membandingkan dengan setelah dilakukan
pembekuan. Hasil pengamatan dari es krim rasa anggur ini bobot awal sebelum
pembekuan adalah 108 g sedangkan setelah pembekuan menjadi 60 g. Adapun hasil dari
overrun es krim adalah 80% (Gambar 4). Hal ini menunjukkan overrun sangat
tinggi. Sampel es krim 100 g dibiarkan di suhu ruang untuk mengetahui waktu
pelelehannya. Waktu yang diperlukan es krim untuk mencair selama 18 menit 7
detik. Ini menunjukkan waktu pelelehan yang baik untuk es krim (Gambar 5).
Emulsifier berfungsi untuk membangun distribusi struktur lemak dan udara
yang menentukan dalam membentuk sifat rasa/tekstur halus dan pelelehan yang
baik.
Emulsifier juga
dapat membantu
stabilisasi terkontrol dari emulsi didalam freezer. Perubahan-perubahan
polimorfis lemak pada es krim selama penyimpanan menyebabkan perubahan bentuk
pada globula awalnya, yang berkombinasi dengan film protein yang agak lepas,
menyebabkan terjadinya penggumpalan di dalam freezer. Stabilisasi gelembung-gelembung
udara pada es krim juga terjadi karena adanya kristal-kristal es dan fasa cair
yang sangat kental.
Gambar
1 Gambar 2 Gambar 3
Gambar 4 Gambar 5
Pembentukan Kristal es juga
menjadi bagian penting dalam mekanisme pengawetan dengan pembekuan. Sebuah
Kristal es yang terbentuk misalnya, dapat menarik seluruh air bebas dalam sel
bakteri dan khamir. Kristal-kristal ekstra seluler dapat menyebabkan pembekuan
isi sel melalui perforasi. Tanpa Kristal es ekstra seluler, sel masih bisa
bertahan (belum membeku) pada suhu -25oc, tetapi jika terdapat
Kristal es tersebut sel membeku pada -5oc.
Pembentukan akan terjadi beberapa proses yaitu
mula-mula pembentukan
Kristal es yang biasanya berlangsung cepat pada suhu dibawah 0oc.
Kemudian diikuti proses pembesaran dari Kristal-kristal es yang berlangsung
cepat pada suhu -2oc sampai -7oc. Pada suhu yang lebih
rendah lagi, maka pembesaran Kristal-kristal es dihambat karena kecepatan
pembentukan Kristal es meningkat. Secara normal pembesaran Kristal-kristal es
dimulai di ruang ekstra seluler, karena viskositas cairannya relative lebih
rendah. Bila pembekuan berlangsung secara lambat, maka volume ekstra seluler
lebih besar sehingga terjadi pembentukan Kristal-kristal es yang besar ditempat
itu. Kristal es yang besar akan menyebabkan kerusakan pada dinding sel. Kadar
air bahan makin rendah, maka akan terjadi denaturasi protein terutama pada
bahan nabati. Proses ini bersifat irreversible.
.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
·
Ice cream merupakan makanan beku yang dibuat
dari produk susu dan dikombinasikan dengan pemberi rasa (flavor) dan
pemanis (sweetener).
·
Emulsifier
berfungsi untuk membangun distribusi struktur lemak dan udara
yang menentukan dalam membentuk sifat rasa/tekstur halus dan pelelehan yang
baik.
Emulsifier juga
dapat membantu
stabilisasi terkontrol dari emulsi didalam freezer
·
Overrun pada pembuatan es krim merupakan
pengembangan volume yaitu kenaikkan volume antara sebelum dan sesudah proses
pembekuan. Hasil overrun es krim rasa anggur adalah 80%.
·
Kristal
es yang terbentuk misalnya, dapat menarik seluruh air bebas dalam sel bakteri
dan khamir. Kristal-kristal ekstra seluler dapat menyebabkan
pembekuan isi sel melalui perforasi.
DAFTAR PUSTAKA
·
Fitrahdini. 2010. Analisis Persepsi Konsumen Terhadap
Ekuitas Merk Produk Es Krim. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/viewFile/3088/2050
·
Susilorini, T. E. dan M. E. Sawitri, 2007. Produk
Olahan Susu. Penebar Swadaya.
·
Buckle et al, (1987).
Ilmu Pangan, edisi ke-2, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.