Sabtu, 05 Desember 2015

Laporan Praktikum Biokimia Analisa Asam Nukleat



Tanggal           :  27 November 2015
Kelompok       :  01
Asisten            :  Devy Chaesa


“ANALISA ASAM NUKLEAT”


Disusun oleh :
1.      Dita Fitriani         ( 14106007 )
2.      Agatha Sonya       ( 14106001 )
3.      Andri Yanto          ( 14106031 )
4.      Aisyah Nur F        ( 14106014 )
5.      Reynaldo F           ( 14106018 )
 
PRODI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS BIOINDUSTRI
UNIVERSITAS TRILOGI
JAKARTA
2015


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Asam nukleat merupakan senyawa organik yang sangat penting bagi makhluk hidup. Asam nukleat termasuk DNA dan RNA. Asam nukleat ialah salah satu penentu keturunan dari organisme hidup, terdapat pada sebagian besar sel-sel hidup baik dalam keadaan bebas atau terikat dengan protein sebagai nukleoprotein. Asam nukleat merupakan biopolimer dengan mononukleotida.
Monomer yang menyusun satu nukleotida terdiri dari tiga unit yaitu: gula dioksi ribosa, basa nitrogen (Adenin, Guanin, Timin dan Sitosin), dan gugus fosfat. Nukleotida-nukleotida saling berikatan dengan ikatan kovalen fosfodiester yang menghubungkan karbon 5’ pada sebuah gugus dioksiribosa dengan karbon 3’ pada gugus berikutnya. Masing-masing basa purin (Adenin dan Guanin) selalu berpasangan dengan basa pirimidin (Timin dan Sitosin). Adenin selalu berpasangan dengan Timin sedangkan Guanin berpasangan dengan Sitosin. Pasangan basa nitrogen ini diikat oleh ikatan hidrogen yang relatif lemah, Adenin dengan Timin diikat oleh dua atom hidrogen, Guanin dan Sitosin diikat oleh tiga atom hydrogen.
Sel tumbuhan terbungkus  di dalam membran sitoplasma yang dikelilingi oleh sel yang kuat. Untuk dapat mengeluarkan DNA dari dalam sel terlebih dahulu dilakukan penghancuran membran dan dinding sel tumbuhan. Cara yang paling sering dilakukan pada bakteri adalah dengan menggunakan bahan kimia, sedangkan pada tumbuhan dilakukan dengan cara fisik yaitu dengan menghancurkan selnya menggunakan mortar pada kondisi beku dengan bantuan nitrogen cair. Pada praktikum ini akan dilakukan identifikasi asam nukleat pada sampel dengan reaksi fisik, kimiawi dan enzim.

1.2  Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui penampakan asam nukleat dari bagian tanaman.


BAB II
METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Rabu, 25 November 2015 pukul 13.15 sampai 15.45 WIB dengan tempat pelaksanaan di Laboratorium Biokimia Pangan Lt.4 Universitas Trilogi.

2.2 Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang diperlukan dalam praktikum Asam Nukleat ini antara lain : beaker glass 200 mL, 500 mL, sendok teh, gelas ukur, saringan teh, mortar, pisau, dan chop stick (pengaduk/sumpit).
Bahan yang digunakan dalam praktikum Asam Nukleat yaitu sayuran (brokoli), detergen bubuk sebanyak ¾ sendok teh, garam meja 2 ½ sendok teh dan, ethanol 70%.

b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum Asam Nukleat ini antara lain adalah : Sayuran (Brokoli), detergen bubuk ¾ sendok teh , garam (NaCl) 2 ½ sendok teh, dan ethanol 70%.

2.3 Prosedur Kerja
            Dimasukkan dan dicampurkan garam meja (NaCl) dan detergen bubuk ke dalam beaker glass yang berisi 200 ml air, kemudian diaduk hingga larut merata. Kemudian ditumbuk dua kuntum brokoli menggunakan mortar, dan diletakkan didalam gelas beker 100 mL lalu dituangkan 100 ml larutan detergen – garam meja ke sayuran tersebut dan ditunggu 10 – 15 menit. Setelah itu disaring menggunakan saringan teh kedalam gelas beker 500 ml. Ditambahkan ethanol 70% dua kali lipat volume cairan hasil penyaringan menggunakan chop stick/pengaduk secara perlahan – lahan.Ditunggu beberapa saat dan diperhatikan  dua lapisan yang terbentuk dalam gelas beker.Lalu diambil lapisan yang melayang menggunakan pengaduk.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan
                 
                        Gambar (a)                                                    Gambar (b)
            
            Gambar (c)                                                    Gambar (d)

3.2 Pembahasan
Dalam praktikum pengujian Asam Nukleat ini, yang dilakukan adalah mengisolasi DNA yang berasal dari sayuran yaitu dalam hal ini sampelnya brokoli. Adapun tujuan dari praktikum ini untuk mengisolasi atau memisahkan DNA yang berasal dari tumbuhan. Pada praktikum kali ini dilakukan dengan metode penghancuran (lisis) serta ekstraksi. Perlakuan pertama yang diberikan pada brokoli yaitu memotongnya menjadi ukuran yang lebih kecil, hal ini dilakukan agar pada saat penghancuran brokoli mudah dihancurkan menjadi partikel – partikel yang lebih kecil. Tahap pertama dalam isolasi DNA adalah proses perusakan atau penghancuran membran dan dinding sel.
Pemecahan membran sel dan dinding sel dengan metode penghancuran (lisis) dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya dengan cara fisika, kimiawi, dan biologis. Dengan cara fisika yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu dengan menggunakan mortar, cara kimiawi dengan menggunakan campuran larutan garam atau dengan larutan deterjen, cara biologis dengan penggunaan enzim seperti enzim selulase yang dapat memecah selulosa yang merupakan penyusun dinding sel tumbuhan. (Gambar a, b, & c)
Pada pemecahan dinding sel dengan cara kimiawi dengan menggunakan detergen dan garam, adapun disini detergen (SDS) berfungsi untuk melisiskan barier (penghalang) sel secara kimia sebagai pengganti senyawa kimia, sedangkan garam (NaCl) digunakan untuk melarutkan DNA, karena ion Na+ yang dikandung oleh garam mampu memblokir (membentuk ikatan) dengan kutub negatif fosfat DNA, yaitu kutub yang bisa menyebabkan molekul-molekul saling tolak menolak satu sama lain sehinggga pada saat ion Na+  membentuk ikatan dengan kutub negatif fosfat DNA. Dari pernyataan tersebut, nampak bahwa selain digunakan untuk menghilangkan protein dan karbohidrat dan menjaga kesetabilan pH lysing buffer, garam juga membantu proses pemekatan DNA.
Pada saat penambahan ethanol, larutan akan tampak terbalik untuk beberapa saat, dan pada akhirnya ethanol akan berada di bagian atas tabung, sementara filtrat berada di bagian dasar tabung karena ethanol memiliki densitas (kerapatan) yang lebih kecil dibandingkan air. DNA akan tampak nyata sebagai strands (unting) putih atau suatu bahan yang kental dengan gelembung udara yang terperangkap di dalamnya. Gelembung ini yang akan menyebabkan DNA naik ke bagian atas larutan. (Gambar d)
DNA berada pada tempat khusus yang disebut Nukleus yang terlindung ketat dengan dinding sel, sehingga dalam praktikan ini dilakukan penghancuran (lisis) agar menemukan DNA yang berada pada inti sel tersebut..Untuk mencegah rusaknya DNA, tujuan penghancuran adalah mendapatkan ekstrak sel, jadi bila dilakukan terlalu lama maka akan dapat mengakibatkan rusaknya sel beserta isinya termmasuk DNA yang ingin diamati.

BAB IV
SIMPULAN


Asam nukleat merupakan senyawa organik termasuk DNA dan RNA. Asam nukleat terdiri dari monomer-monomer yang tersusun dari satu nukleotida terdiri dari tiga unit yaitu: gula dioksi ribosa, basa nitrogen (Adenin, Guanin, Timin dan Sitosin), dan gugus fosfat. Dalam praktikum pengujian Asam Nukleat ini dilakukan isolasi DNA sayuran brokoli. Pemecahan membran sel dan dinding sel dengan metode penghancuran (lisis) dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya dengan cara fisika, kimiawi, dan biologis. Dengan cara fisika yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu dengan menggunakan mortar, cara kimiawi dengan menggunakan campuran larutan garam atau dengan larutan deterjen, cara biologis dengan penggunaan enzim seperti enzim selulase yang dapat memecah selulosa yang merupakan penyusun dinding sel tumbuhan.



















DAFTAR PUSTAKA


·         Anna Poedjiadi. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press
·         Armstrong. 1995. Buku Ajar Biokimia. Jakarta: EGC.
·         Hawab, H.M. 2005. Pengantar Biokimia. Edisi Revisi. Bayumedia. Medan
·         Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 3. Maggy Thenawijaya, penerjemah.
·         Seftiono, Hermawan. 2015. Modul Praktikum Biokimia Pangan. Universitas Trilogi. Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar