Minggu, 07 Februari 2016

Laporan Praktikum Kimia Pangan “Analisa Kadar Protein pada Dedak dengan Metode Kjeldahl”



LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA PANGAN
“Analisa Kadar Protein pada Dedak dengan Metode Kjeldahl”

Oleh:
Kelompok 2
Agatha Sonya Sekar Ningrum         (14106001)
Dita Fitriani                                       (14106007)
Mirnawati                                          (14106032)
Nofi Diana                                         (14106021)
Ryan Adhi Santoso                           (14106023)
Ian Yohanes Aritonang                    (14106025)


 









Dosen : Moh. Taufik S.TP, M.Si

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS BIOINDUSTRI
UNIVERSITAS TRILOGI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang 
Protein merupakan salah satu unsur makro yang terdapat pada bahan pangan selain lemak dan karbohidrat. Protein merupakan sumber asam amino yang mengandung unsur- unsur C, H, O dan N dalam ikatan kimianya. Fungsi utama protein dalam tubuh adalah sebagai zat pembentuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang sudah ada agar tidak mudah rusak.
Asam amino yang terbentuk sebagai hasil hidrolisis protein ialah asam α-amino. Pada asam amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang bersebelahan dengan gugus karboksil, atau terletak pada posisi α. Karbon α pada asam amino merupakan pusat kiral, kecuali pada glisin yang gugus R-nya adalah atom H. Dengan demikian seluruh asam amino yang diturunkan dari protein (kecuali glisin) bersifat optik aktif. Perlu diperhatikan bahwa konversi Fischer yang biasa digunakan pada karbohidrat dapat pula diterapkan pada asam amino (Hart, 1990).
Analisis protein dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Kadar protein yang ditentukan berdasarkan cara Kjeldahl  disebut sebagai kadar protein kasar (crude protein) karena terikut senyawaan N bukan protein.
Prinsip kerja dari metode Kjeldahl adalah protein dan komponen organic dalam sampel didestruksi dengan menggunakan asam sulfat dan katalis. Hasil destruksi dinetralkan dengan menggunakan larutan alkali dan melalui destilasi. Destilat ditampung dalam larutan asam borat. Selanjutnya ion- ion borat yang terbentuk dititrasi dengan menggunakan larutan HCl.
1.2  Tujuan Penelitian 
Praktikum ini dilakukan untuk menentukan kadar protein dalam bahan pangan dengan metode semimikro Kjeldahl.

BAB II
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Bogor. Waktu pelaksanaannya, yaitu pada hari Sabtu, tanggal 31 Oktober 2015 pukul 9.00-16.00 WIB. 
2.2.      Alat dan Bahan
            2.2.1    Alat
                        Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: labu kjeldahl 100 ml, alat penyulingan dan kelengkapannya, pemanas listrik, dan neraca analitik.
2.2.2    Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sampel dedag.
2.3.      Prosedur Kerja
Sampel dedag yang telah di haluskan. Ditimbang dengan seksama 1-2 gram sampel, masukan kedalam labu kjeldahl 100 ml, tambahkan campuran 2 gram selen dan 25 ml H2SO4 pekat panaskan diatas pemanas listrik sampai mendidih dan larutan menjadi jernih kehijau-hijauan (sekitar 2 jam), biarkan sampai dingin, kemudian encerkan dan masukan kedalam labu ukur 100 ml tetapkan sampai tanda garis, pipet 5 ml larutan dan masukan kedalam alat destilasi dan tambahkan 5 ml NaOH 30%, tepatkan tetes indikator pp,kemudian sulingkan selama kurang lebih 10 menit, sebagai penampung gunakan 10 ml larutan asam borat 2% yang telah dicampurkan indikator, bilasi ujung pendingin dengan air suling titar dengan larutan HCL 0,01 N. Dan kerjakan penetapan blanko.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN 
3.1  Hasil Pengamatan
Tabel 1 : Bobot dedak pada cawan porselen
No
Bobot kosong
Bobot isi dedak
Hasil
1
0,5131 gr
2,0497 gr
1,5366
2
0,5161 gr
2,0419 gr
1,5258
3
0,5104 gr
2,0078 gr
1,4754
Blanko bobot cawan porselen 1: 2,0231 gr
Blanko bobot cawan porselen 2: 2,0386 gr
·         Destilasi protein
Tabel 2 : Titrasi HCl pada sampel dedak
No
Sampel dedak
Warna awal
Warna akhir
Volume HCl pada titrasi
1
Sampel 1
Putih
Kuning seulas
10,2 ml
2
Sampel 2
Putih
Kuning seulas
4,4  ml
3
Sampel 3
Putih
Kuning
10 ml
·         Perhitungan Manual
Kadar protein
Kadar protein
                        = 1,75 x 10-14 
·        Hasil perhitungan data menggunakan computer
Dedak
1
0,5131
10,2
0,1008
17,53

2
0,5104
10
0,1008
17,28
  
3.2  Pembahasan 
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein pada suatu sampel. Sampel yang digunakan dalam praktikum ini adalah dedag (pakan ternak). Kadar protein dari sampel dedak di uji dengan metode semimikro Kjeldahl.  Prinsip dari penentuan kadar protein adalah senyawa nitrogen diubah menjadi ammonium sulfat oleh H2SO4. Ammonium sulfat yang terbentuk diuraikan dengan NaOH. Ammoniak yang dibebaskan akan diikat dengan asam borat dan kemudian dititar dengan larutan baku asam.
Pada metode Kjeldahl ini, ada 3 proses yang terjadi, yaitu destruksi, distilasi, dan titrasi. Pada proses destruksi, sample dipanaskan dalam H2SO4 pekat sehingga terjadi penguraian sample menjadi unsur-unsurnya. Unsur N yang dihasilkan akan dipakai untuk menentukan kadar protein. Untuk mempercepat proses destruksi, perlu ditambahkan katalis. Katalis yang digunakan terdiri dari campuran K2SO3 dan HgO. Blanko berfungsi sebagai faktor koreksi dari  adanya senyawa nitrogen yang berasal dari reagensia yang digunakan. Dalam proses distilasi, larutan sample dan blanko yang telah dingin ditambahkan air untuk melarutkan sample hasil destruksi dan blanko. Pada dasarnya tujuan distilasi adalah memisahkan zat yang diinginkan, yaitu dengan memecah ammonium sulfat manjadi ammonia (NH3) dengan tambahan NaOH-Na2S2O3 .5H2O.
Tahap terakhir adalah tahap titrasi, diamana dilakukan titrasi pada sample dan blanko dengan menggunakan larutan HCl 0,02N. Hasil dari titrasi ini akan dimasukkan dalam suatu persamaan dan dihasilkan kadar N (dalam %). Kadar nitrogen yang dihasilkan akan dikalikan dengan suatu faktor konversi, sehingga akan diproleh kadar protein.
Hasil perhitungan yang kami peroleh dari data perhitungan manual dan computer adalah untuk perhitungan manual yang kami dapatkan 1,75 x 10-14. Sedangkan pada perhitungan computer sampel 1 : 17,53 dan untuk sampel 2 : 17,28.
Menurut Anggorodi (1995) kadar protein pada dedak yang di peroleh adalah 12,9%. Hasil yang telah kami dapatkan atau yang telah kami hitung tidak terlalu jauh berbeda dengan literatur yang kami temukan. Mungkin ini disebabkan karena kurangnya ketelitian atau dari kesalahan dari praktikum yang telah kami lakukan.

BAB IV
SIMPULAN 
             Analisis protein dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Kadar protein yang ditentukan berdasarkan cara Kjeldahl  disebut sebagai kadar protein kasar (crude protein) karena terikat senyawaan N bukan protein.
·         Hasil perhitungan yang kami peroleh dari data perhitungan manual dan computer adalah untuk perhitungan manual yang kami dapatkan 1,75 x 10-14 . sedangkan pada perhitungan computer sampel 1 : 17,53 dan untuk sampel 2 : 17,28. Menurut literatur kadar protein pada dedak yang di peroleh adalah 12,9%.
·         Hasil yang telah kami dapatkan atau yang telah kami hitung tidak terlalu jauh berbeda dengan literatur yang kami temukan. Mungkin ini disebabkan karena kurangnya ketelitian atau dari kesalahan dari praktikum yang telah kami lakukan.

DAFTAR PUSTAKA
          Anggorodi, H.R. 1995. Nutrisi aneka ternak ungas. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Hlm. 5-91.
          Hart,H, 1990.  Kimia Organik. alih bahasa: Sumanir Ahmadi. Erlangga. Jakarta
     Robert 1986. Biokimia 1. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal. 66 
 Kurniawan, Gigih. 2013. Protein Analysis Kjeldahl Metodh. http://chemistryinorganic.blogspot.com/2013/03/Protein-Kjeldahl.html (online). Diakses pada tanggal 31 Oktober 2013
· Wahyudi, Imam. 2013. Laporan Praktikum Analisa Kadar Protein. http://wahyudi93.blogspot.com/2013/05/laporan-praktikum-analisa-kadar-protein.html (online). Diakses pada tanggal 31 Oktober 2013
·         Sari, Indah. 2013. Penentuan Kadar Protein secara Lowry. http://indhpsari.blogspot.com/2013/06/penentuan-kadar-protein-secara-lowry.html (diunduh pada tanggal 2 November 2013 pkl 09.07 WIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar