LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA PANGAN
“Analisis Kadar Lemak Menggunakan Instrumen Soxhlet”
Oleh :
Kelompok 2
Agatha
Sonya Sekar Ningrum (14106001)
Dita Fitriani (14106007)
Mirnawati (14106032)
Nofi Diana (14106021)
Ryan Adhi Santoso (14106023)
Ian Yohanes Aritonang (14106025)
Dosen : Moh. Taufik, S.Tp, M.Si
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI
PANGAN
FAKULTAS BIOINDUSTRI
UNIVERSITAS TRILOGI JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lemak
merupakan sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol,
vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K),
monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di
dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.Lemak secara khusus menjadi sebutan
bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair,
yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adipose.
Menurut Lehninger (1982) lemak
merupakan bagian dari lipid yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat.
Lemak merupakan senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar, misalnya dietil eter
(C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzena, hexana dan hidrokarbon lainnya. Lemak
dapat larut dalam pelarut tersebut karena lemak
mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut (Herlina 2002).
Sifat-sifat
dari lemak dapat diidentifikasi dengan beberapa metode Terdapat dua metode
untuk mengekstraksi lemak yaitu metode ekstraksi kering dan metode ekstraksi
basah.Metode kering pada ekstraksi lemak mempunyai prinsip bahwa mengeluarkan
lemak dan zat yang terlarut dalam lemak tersebut dari sampel yang telah kering
benar dengan menggunakan pelarut anhydrous.Keuntungan dari dari metode kering
ini, praktikum menjadi amat sederhana, bersifat universal dan mempunyai
ketepatan yang baik. Kelemahannya metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama,
pelarut yang digunakan mudah terbakar dan adanya zat lain yang ikut terekstrak
sebagai lemak. Pada praktikum penetapan kadar lemak ini digunakan metode
ekstraksi kering yaitu metode Soxhlet.
Metode
Soxhlet termasuk jenis ekstraksi menggunakan pelarut semikontinu. Prinsip
Soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya
sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya
pendingin balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul anti-bumping, still
pot (wadah penyuling, bypass sidearm, thimble selulosa, extraction liquid,
syphon arm inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser (pendingin),
cooling water in, dan cooling water out (Darmasih 1997).
Kadar lemak total dalam makanan
perlu ditentukan karena:
·
Aspek legal (mematuhi standar/aturan pelabelan
nutrisi)
·
Aspek kesehatan (perkembangan makanan
rendah lemak)
·
Aspek kualitas (sifat makanan tergantung
kadar lemak total)
1.2 Tujuan
Praktikum
Praktikum
ini dilakukan untuk mengetahui kadar lemak yang terkandung dalam suatu bahan
pangan. Pada praktikum kali ini kami memilih bahan pangan dedag (pakan ternak).
Praktikum ini juga dilakukan untuk memahami penggunaan alat soxhlet secara
baik
BAB II
METODOLOGI
2.1 Waktu
dan Tempat
Praktikum Kimia
Pangan mengenai Analisis Kadar Lemak ini dilaksanakan pada hari Jumat, 30
Oktober 2015, pada pukul 09.15 – 16.45 WIB dan bertempat di ruang Laboratorium
Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB BIOGEN).
Jl. Tentara Pelajar No. 3A, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16111.
2.2 Alat
dan Bahan
Alat yang
digunakan pada praktikum Analisis Kadar Lemak ini adalah Kertas Saring, Labu
Lemak, Alat Soxhlet, Pemanas Listrik, Corong, Piala Gelas, Neraca Analitik,
Spatula, dan Kapas Bebas Lemak.
Bahan-bahan yang
digunakan pada praktikum Analisis Kadar Lemak ini adalah Tepung Dedag. Pereaksi
yang digunakan pada praktikum Analisis Kadar Lemak ini adalah larutan Heksana.
2.3 Prosedur
Praktikum
A. Preparasi
Huls
Dipersiapkan
kertas saring dan kapas tanpa lemak. Gulung kertas saring pada ibu jari, dan
mulai melipat bagian atas kertas yang terdekat dengan posisi kuku. Setelah
melipat bagian atas untuk menutup, masukan kapas tanpa lemak kira kira setebal
2 cm. Huls siap digunakan untuk mengukur kadar lemak.
B. Preparasi
Sample
Disiapkan 3 buah
huls, neraca analitik, tepung dedag, 3 buah selongsong dan spatula. Timbang
bobot kosong ketiga selongsong menggunakan neraca analitik. Timbang bobot
ketiga huls yang kosong. Setelah itu timbang dedag untuk mengisi ketiga huls.
Tutup huls menggunakan kapas tanpa lemak dan lipat bagian ujung huls yang masih
terbuka.
C. Uji
Kadar Lemak
Huls dimasukan
kedalam masing-masing selongsong yang berbeda. Selongsong yang berisi huls
dimasukkan kedalam soxhlet dan tarik tuas kebawah agar sample pada huls dapat
masuk dalam alat. Tambahkan 75 ml Heksana kedalam masing-masing selongsong
sebanyak tiga per empat. Masukkan selongsong kedalam soxhlet, tarik tuasnya dan
membuka masing-masing keran selongsong. Alat soxhlet dinyalakan dan menyalakan
keran air yang berfungsi sebagai pendingin. Perendaman pada heksana dilakukan
selama satu setengah jam.
Setelah direndam
selama satu setengah jam, angkat tuas untuk mengangkat sample dari perendaman
heksana dan sample didiamkan selama satu jam. Setelah itu masing-masing keran
selongsong untuk memulai proses penguapan yang akan dilakukan selama setengah
jam. Setelah itu buka masing-masing keran untuk proses pembilasan. Setelah
pembilasan, masukkan kedalam oven selama sepuluh menit. Setelah itu dikeluarkan
dan biarkan dalam suhu kamar agar tidak terlalu panas dan timbang bobot setelah
proses.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
A.
Data Pengamatan
No Selongsong
|
Bobot Selongsong Kosong
|
Bobot Huls
|
Bobot Dedag
|
Bobot Selongsong Hasil
|
11
|
32,3993
gram
|
0,8176
gram
|
2,0111
gram
|
32,6239
gram
|
9
|
32,3432
gram
|
0,6980
gram
|
2,0204
gram
|
32,5675
gram
|
6
|
32,9786
gram
|
0,6485
gram
|
2,0171
gram
|
33,2148
gram
|
B.
Data Perhitungan
Bobot Sample Hasil = Bobot Selongsong Hasil – Bobot
Selongsong Awal
(11) Hasil = 32,6239 gram – 32,3993 gram = 0,2246 gram
(9) Hasil = 32,5675 gram – 32,3432 gram = 0,2243
gram
(6) Hasil = 33,2148 gram – 32,9786 gram = 0,2362
gram
Perhitungan Presentase Lemak
(11)
(9)
(6)
3.2 Pembahasan
Minyak atau lemak merupakan lipida
yang banyak terdapat di alam. Minyak merupakan turunan ester dari gliserol dan
asam lemak. Lemak terdiri dari campuran berbagai macam trigliserda yang
merupakan persenyawaan antara asam lemak dan gliserol. Dalam mengetahui kadar
lemak yang terdapat di bahan pangan dapat dilakukan dengan mengekstraksi lemak.
Terdapat dua metode untuk mengekstraksi lemak, yaitu metode kering dan metode
basah. Metode kering pada ekstraksi lemak mempunyai prinsip bahwa mengeluarkan
lemak dan zat yang terlarut dalam lemak tersebut dari sampel yang telah kering
benar. Karena jika masih basah selain memperlambat prses ekstraksi, ai rdapat
turun ke dalam labu dan akan mempengaruhi dalam perhitungan. Dan bahan yang
digunakan dalam praktikum kali ini adalah sampel dedag. Sampel ditimbang kurang
lebih 2 gram, sampel pertama dengan nomor selongsong (11)= 2, 0111gram, kedua
(9)= 2,02024gram, danketiga (6)= 2,0171gram. kemudian dibungkus atau
ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), kemudian diatas sampel
itu ditutup dengan kapas. Thimble yang sudah terisi sampel dedag dimasukkan ke
dalam soklet. Dibutuhkan waktu selama 1 ½ jam untuk perendaman, kemudian
setelah diangkat di diamkan selama 1 jam. Lalu masukkan ke dalam oven selama 10
menit untuk mendapatkan hasil akhir kemudian ditimbang. Setelah ditimbang di
dapatkan hasil presentase ketiga sampel tersebut, yaitu selongsong pertama
(11)= 11, 1680%, kedua (9)= 11,1017%, dan ketiga (6)= 11,7098%. Diambil hasil
terdekatnya yaitu selongsong pertama dan kedua.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Minyak merupakan turunan ester dari
gliserol dan asam lemak. Lemak terdiri dari campuran berbagai macam trigliserda
yang merupakan persenyawaan antara asam lemak dan gliserol. Terdapat dua metode
untuk mengekstraksi lemak, yaitu metode kering dan metode basah. Metode kering
pada ekstraksi lemak mempunyai prinsip bahwa mengeluarkan lemak dan zat yang
terlarut dalam lemak tersebut dari sampel yang telah kering benar. Karena jika
masih basah selain memperlambat proses ekstraksi, air dapat turun ke dalam labu
dan akan mempengaruhi dalam perhitungan. Sampel yang digunakan dalam praktikum
ini adalah sampel dedag. Persentase lemak yang dambil adalah (11)= 11, 1680%,
kedua (9)= 11,1017.
DAFTAR PUSTAKA
·
Almatsier, Sunita 2004. Prinsip
Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
·
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar
Biokimia. Universitas indonesia press. Jakarta.
·
Djatmiko, b. Dan P. Wijaya. 1973. Lemak dan Minyak I. Jurusan TIP Fatemeta IPB. Bogor.
·
Keraten, S. 1986. Pengantar
Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press. Jakarta.
· Soerawidjaja, Tatang H. 2003. Minyak-lemak dan produk-produk kimia lain dari kelapa. Handout
kuliah Proses Industri Kimia, Program Studi Teknik Kimia. ITB. Bandung
LAPORAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar