Tanggal : 27 November 2015
Kelompok : 01
Asisten :
Devy Chaesa
“ANALISA
ASAM NUKLEAT”
Disusun oleh :
1.
Dita
Fitriani ( 14106007 )
2. Agatha
Sonya ( 14106001 )
3. Andri
Yanto ( 14106031 )
4. Aisyah
Nur F ( 14106014 )
5. Reynaldo
F ( 14106018 )
PRODI
ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS
BIOINDUSTRI
UNIVERSITAS
TRILOGI
JAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Asam nukleat merupakan senyawa
organik yang sangat penting bagi makhluk hidup. Asam nukleat termasuk DNA dan
RNA. Asam nukleat ialah salah satu penentu keturunan dari organisme hidup,
terdapat pada sebagian besar sel-sel hidup baik dalam keadaan bebas atau
terikat dengan protein sebagai nukleoprotein. Asam nukleat merupakan biopolimer
dengan mononukleotida.
Monomer yang menyusun satu
nukleotida terdiri dari tiga unit yaitu: gula dioksi ribosa, basa nitrogen
(Adenin, Guanin, Timin dan Sitosin), dan gugus fosfat. Nukleotida-nukleotida
saling berikatan dengan ikatan kovalen fosfodiester yang menghubungkan karbon
5’ pada sebuah gugus dioksiribosa dengan karbon 3’ pada gugus berikutnya.
Masing-masing basa purin (Adenin dan Guanin) selalu berpasangan dengan basa
pirimidin (Timin dan Sitosin). Adenin selalu berpasangan dengan Timin sedangkan
Guanin berpasangan dengan Sitosin. Pasangan basa nitrogen ini diikat oleh
ikatan hidrogen yang relatif lemah, Adenin dengan Timin diikat oleh dua atom
hidrogen, Guanin dan Sitosin diikat oleh tiga atom hydrogen.
Sel tumbuhan terbungkus di dalam membran sitoplasma yang dikelilingi
oleh sel yang kuat. Untuk dapat mengeluarkan DNA dari dalam sel terlebih dahulu
dilakukan penghancuran membran dan dinding sel tumbuhan. Cara yang paling
sering dilakukan pada bakteri adalah dengan menggunakan bahan kimia, sedangkan
pada tumbuhan dilakukan dengan cara fisik yaitu dengan menghancurkan selnya
menggunakan mortar pada kondisi beku dengan bantuan nitrogen cair. Pada
praktikum ini akan dilakukan identifikasi asam nukleat pada sampel dengan
reaksi fisik, kimiawi dan enzim.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui penampakan asam nukleat dari bagian tanaman.
BAB
II
METODOLOGI
2.1
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum
kali ini dilaksanakan pada hari Rabu, 25 November 2015 pukul 13.15 sampai 15.45 WIB dengan
tempat pelaksanaan di Laboratorium Biokimia Pangan Lt.4 Universitas Trilogi.
2.2
Alat dan Bahan
a.
Alat
Adapun
alat yang diperlukan dalam praktikum Asam Nukleat
ini antara lain : beaker glass 200 mL, 500 mL, sendok teh,
gelas ukur, saringan teh, mortar, pisau, dan chop stick
(pengaduk/sumpit).
Bahan yang digunakan dalam praktikum Asam Nukleat yaitu sayuran (brokoli),
detergen bubuk sebanyak ¾ sendok teh, garam meja 2 ½ sendok teh dan, ethanol
70%.
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada
praktikum Asam Nukleat
ini antara lain adalah : Sayuran (Brokoli), detergen
bubuk ¾ sendok
teh
, garam (NaCl) 2 ½ sendok teh, dan ethanol 70%.
2.3
Prosedur Kerja
Dimasukkan
dan dicampurkan garam meja (NaCl) dan detergen bubuk ke dalam beaker glass yang
berisi 200 ml air, kemudian diaduk hingga larut merata. Kemudian ditumbuk dua
kuntum brokoli menggunakan mortar, dan diletakkan didalam gelas beker 100 mL
lalu dituangkan 100 ml larutan detergen – garam meja ke sayuran tersebut dan
ditunggu 10 – 15 menit. Setelah itu disaring menggunakan saringan teh kedalam
gelas beker 500 ml. Ditambahkan ethanol 70% dua kali lipat volume cairan hasil
penyaringan menggunakan chop stick/pengaduk secara perlahan – lahan.Ditunggu
beberapa saat dan diperhatikan dua lapisan yang terbentuk dalam gelas
beker.Lalu diambil lapisan yang melayang menggunakan pengaduk.
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Gambar (a) Gambar
(b)
Gambar (c) Gambar
(d)
3.2 Pembahasan
Dalam praktikum pengujian Asam
Nukleat ini, yang dilakukan adalah mengisolasi DNA yang berasal dari sayuran
yaitu dalam hal ini sampelnya brokoli. Adapun tujuan dari praktikum ini untuk
mengisolasi atau memisahkan DNA yang berasal dari tumbuhan. Pada praktikum kali
ini dilakukan dengan metode penghancuran (lisis) serta ekstraksi. Perlakuan pertama
yang diberikan pada brokoli yaitu memotongnya menjadi ukuran yang lebih kecil,
hal ini dilakukan agar pada saat penghancuran brokoli mudah dihancurkan menjadi
partikel – partikel yang lebih kecil. Tahap pertama dalam isolasi DNA adalah
proses perusakan atau penghancuran membran dan dinding sel.
Pemecahan membran sel dan dinding
sel dengan metode penghancuran (lisis) dapat dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya dengan cara fisika, kimiawi, dan biologis. Dengan cara fisika yang
dilakukan dalam praktikum ini yaitu dengan menggunakan mortar, cara kimiawi
dengan menggunakan campuran larutan garam atau dengan larutan deterjen, cara
biologis dengan penggunaan enzim seperti enzim selulase yang dapat memecah
selulosa yang merupakan penyusun dinding sel tumbuhan. (Gambar a, b, & c)
Pada pemecahan dinding sel dengan
cara kimiawi dengan menggunakan detergen dan garam, adapun disini detergen
(SDS) berfungsi untuk melisiskan barier (penghalang) sel secara kimia sebagai
pengganti senyawa kimia, sedangkan garam (NaCl) digunakan untuk melarutkan DNA,
karena ion Na+ yang dikandung oleh garam mampu memblokir (membentuk
ikatan) dengan kutub negatif fosfat DNA, yaitu kutub yang bisa menyebabkan
molekul-molekul saling tolak menolak satu sama lain sehinggga pada saat ion
Na+ membentuk ikatan dengan kutub negatif fosfat DNA. Dari
pernyataan tersebut, nampak bahwa selain digunakan untuk menghilangkan protein
dan karbohidrat dan menjaga kesetabilan pH lysing buffer, garam juga membantu
proses pemekatan DNA.
Pada saat penambahan ethanol,
larutan akan tampak terbalik untuk beberapa saat, dan pada akhirnya ethanol
akan berada di bagian atas tabung, sementara filtrat berada di bagian dasar
tabung karena ethanol memiliki densitas (kerapatan) yang lebih kecil
dibandingkan air. DNA akan tampak nyata sebagai strands (unting) putih atau
suatu bahan yang kental dengan gelembung udara yang terperangkap di dalamnya.
Gelembung ini yang akan menyebabkan DNA naik ke bagian atas larutan. (Gambar d)
DNA berada pada tempat khusus yang
disebut Nukleus yang terlindung ketat dengan dinding sel, sehingga dalam
praktikan ini dilakukan penghancuran (lisis) agar menemukan DNA yang berada
pada inti sel tersebut..Untuk mencegah rusaknya DNA, tujuan penghancuran adalah
mendapatkan ekstrak sel, jadi bila dilakukan terlalu lama maka akan dapat
mengakibatkan rusaknya sel beserta isinya termmasuk DNA yang ingin diamati.
BAB
IV
SIMPULAN
Asam nukleat merupakan senyawa
organik termasuk DNA dan RNA. Asam nukleat terdiri dari monomer-monomer yang tersusun
dari satu nukleotida terdiri dari tiga unit yaitu: gula dioksi ribosa, basa
nitrogen (Adenin, Guanin, Timin dan Sitosin), dan gugus fosfat. Dalam praktikum
pengujian Asam Nukleat ini dilakukan isolasi DNA sayuran brokoli. Pemecahan membran
sel dan dinding sel dengan metode penghancuran (lisis) dapat dilakukan dengan
beberapa cara, diantaranya dengan cara fisika, kimiawi, dan biologis. Dengan
cara fisika yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu dengan menggunakan mortar,
cara kimiawi dengan menggunakan campuran larutan garam atau dengan larutan
deterjen, cara biologis dengan penggunaan enzim seperti enzim selulase yang
dapat memecah selulosa yang merupakan penyusun dinding sel tumbuhan.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Anna Poedjiadi. 1994. Dasar-Dasar
Biokimia. Jakarta: UI Press
·
Armstrong.
1995. Buku Ajar Biokimia.
Jakarta: EGC.
·
Hawab, H.M. 2005. Pengantar Biokimia. Edisi Revisi. Bayumedia. Medan
·
Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid
3. Maggy Thenawijaya, penerjemah.
·
Seftiono, Hermawan. 2015. Modul Praktikum Biokimia Pangan.
Universitas Trilogi. Jakarta